Pesta Telah Usai
Judul tulisan kali ini diambil dari lagunya Utopia yang di
masa lalu pernah ngehits. Yah dengan perasaan yang kurang lebih sama setelah
melalui berbagai acara, lika liku masalah, kesalahpahaman, kesedihan dan
kegembiraan berulang kali, kini saya harus bilang bahwa pesta telah usai dan
waktuku untuk mengajar di SMAN 11 Bandung sudah harus diakhiri. Meski begitu, bukan berarti berpisah selamanya, masih ada tali silaturahmi antara kita meskipun tidak dalam ruang yang sama.
Berat untuk meninggalkan kebiasaan yang sudah kita lewati
selama 3 bulan ini. Rutinitasnya sudah menjadi bagian dalam hidup. Senin masih
nyantai, selasa bertemu di kelas XI IIS 4, rabu bertemu di kelas X IIS 1, kamis
yang adalah hari piket sedunia dan jumat yang maha padat. Pengulangan kegiatan
setiap minggu mulai menjadi kebiasaan. Nanti suatu saat bakal kangen dan
mengenang masa indah disini. Tapi hidup harus tetap berjalan.
Apa yang membuat hal ini menjadi pesta buatku..? karena di
dalamnya banyak kegembiraan yang saya rasakan. Bertemu orang-orang baru sesama guru
praktikan, bertemu siswa masa kini dengan segala karakteristiknya, menjadi
bagian dari guru-guru disana, membimbing siswa-siswi olimpiade geografi
sekaligus jalan-jalan dengan mereka, menjadi tutor di ekskul TLC, berlaga 4 pertandingan di Headmaster Cup dan menikmati
sudut demi sudut kenyamanan berada disini. Semua itu menjadi potongan-potongan
cerita yang menarik buat dirangkai, dibongkar pasang dan diceritakan kemudian
bersama seseorang yang kita sayangi.
Tapi selain keindahan ini, ada beban yang dipikul. Beban untuk
menyampaikan pengetahuan-pengetahuan baru buat mereka, beban untuk selalu
tampil sempurna (atau setidaknya tidak memalukan), beban untuk tidak mencintai
mereka satu per satu. Hehe.. yang terakhir lebay.
Ya, selalu ada manis dan pahit. Itu biasa dan lumrah. Tinggal
kita timbang saja, berat mana antara sisi kehidupan yang manis disini dengan
sisi kehidupan yang pahit. Sejauh ini, hidup saya disana kemanisan, agak asem
sepet sedikit. Itu dia.. yang jelas bagi saya, saya akan selalu mencintai apa
yang saya lakukan dan apa yang saya miliki. Walaupun saya belum memiliki
siapa-siapa.
Terima kasih buat SMAN 11 Bandung telah menjadi bagian dari
cerita-cerita pendek dalam hidupku, terima kasih telah menambah kesadaranku
untuk selalu menjadi orang religius, terima kasih siswa-siswiku yang rela
diajar dan di-didik oleh saya yang tidak sempurna ini. Penampilan dan sikap
saya diluar sekolah masih belum seperti guru, saya juga anak muda yang tidak
disiplin, menyukai kebebasan berekspresi dan menikmati hidup serta
mensyukurinya.
Terima kasih kawan-kawan guru PPL yang dengan setia menemani
tiap tangga-tangga kehidupan hingga kita sampai pada kondisi saat ini. Kedekatan
antara kita, walau sebentar adalah cerita yang menarik bagi saya. Terima kasih
guru-guru SMAN 11 Bandung, engkau begitu menghargai keberadaan kami, saling
menghormati dan serasa kami sudah menajdi bagian di sekolah ini begitu lama.
Akhirnya, rumah ini mesti segera dibereskan. Convety-convety
berbagai warna mesti disapu dan lampu kerlap-kerlip mesti dibereskan pada
tempatnya kembali. Kue-kue sisa hasil makan semalam mungkin masih bisa dimakan
olehku untuk nanti siang, tapi sepertinya akan kubagi pada tetangga juga. Biar saya
urus rumah ini hingga datang tamu istimewa lainnya yang siap menghabiskan
setiap waktu disini walaupun tidak ada pesta. :)
baca tulisan lainnya selama saya di SMAN 11 Bandung :
baca tulisan lainnya selama saya di SMAN 11 Bandung :
Teruskan dengan menjadi guru yang "sesungguhnya". Ingat masa-masa PPL, sempat mengira kalau jadi guru itu bukan buat saya. Nyatanya? sekarang mengajar menjadi salah satu sumber kebahagian.
ReplyDeletemenyenangkan tapi stress juga. hehe..
DeleteMengajar memang membahagiakan ya Ki :)
ReplyDeletebahagia liat cewek-cewek SMA jaman sekarang. hehe..
DeleteMantap pa :)
ReplyDeleteKeren pak..
ReplyDelete