Menahan diri
Ada banyak kebebasan yang dituntut dan ingin dimiliki oleh
kita. Kebebasan berpendapat, kebebasan bertindak, kebebasan menentukan pilihan
dan kebebasan berpikir. Semuanya serba ingin bebas. Sedikit saja terganggu,
maka keluar kata-kata “gak usah ikut campur urusan gue”, “jangan sok ngatur”.
Yah, ada banyak kebebasan yang menerobos hak-hak orang lain. Ketika semuanya
saling bertabrakan, maka timbul kecelakaan. Seperti halnya sebuah persimpangan
yang padat. Ketika semua kendaraan ingin bergerak bersamaan, maka akan macet,
ruwet, bahkan saling bertabrakan. Itulah gunanya menahan diri.
Pada hakikatnya, tidak ada kebebasan yang benar-benar bebas.
Karena semuanya bukan milik kita, maka kita tidak berhak menentukan aturan.
Tuhan lah yang berhak menentukan aturan. Dan Ia maha bebas dalam menentukan
pilihan hambaNya. Bebas, sebenarnya tetap memiliki batas, sekecil apapun itu
layaknya atmosfir yang kita kira sangat tebal dan luas. Tapi ketika kita terus
menembusnya, maka kita akan berhadapan dengan batas luar atmosfir, dan
menemukan resiko yang bahaya saat melewati batas.
Maka berpendapatlah seperlunya. Ungkapkan apa yang kalian
rasakan. Jika orang lain tak bisa menerima, tak usah dipaksakan. Tak baik juga
banyak bicara yang isinya semua keinginan kita. Perlu ada keinginan orang lain
yang ikut dan menjadi keinginan bersama. Sehingga semuanya selaras.
Bertindaklah seperlunya. Tak perlu sombong dan berkuasa. Ada
kuasa-kuasa lain yang lebih besar darimu. Jangan seenaknya. Karena orang lain
juga mungkin berada dalam satu kondisi yang sama yang juga ingin dihargai.
Merokok pada tempatnya, jauhi non perokok. Buang sampah pada tempatnya, karena
lingkungan adalah milik bersama yang kita harus jaga kebersihannya. Selalu
ingat, bahwa apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita. Timbulnya bencana,
kemalangan, konflik adalah bukti masih banyak orang yang tidak bisa menahan
diri.
Tentukan pilihan seperlunya. Meskipun banyak pilihan
tersedia, tak elok juga ketika kita berpindah-pindah pilihan ketika tidak
cocok. Perlu ada komitmen dan janji bersama. Perlu ada toleransi dan saling
menerima kekurangan. Sehingga pilihanmu akan terjaga meskipun banyak pilihan
lain tersedia. Kebutuhan lebih utama daripada kemauan.
Berpikirlah yang baik dan fokus. Meskipun pikiran adalah
rahasia pribadi, tapi pilihan-pilihan hasil berpikir, akan menentukan
kehidupanmu. Pilihan untuk memprioritaskan sesuatu yang penting diatas
foya-foya, pilihan untuk menghemat demi mencukupi kebutuhan, dan pilihan tujuan
hidup yang perlu konsisten. Saya sendiri masih harus berjuang dalam pilihan dan
pikiran yang fokus dalam hidup. Menahan diri atas pikiran-pikiran yang tidak
tentu arah. Jadi apakah kamu sudah menahan diri..?
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!