Hari Pertama di 11 Bandung
Selesai upacara, kami lanjut menemui guru pamong
masing-masing. Saya bersama Rizki Yulistiani dan Septi Sri Rahmawati (sama-sama
guru PPL Geografi) menemui Pak Didi, guru pamong kami. Kami membicarakan jadwal
mengajar, pembagian kelas dan hal-hal lain mengenai persiapan mengajar. Pak
Didi pembawaannya cukup santai, tidak banyak tuntutan dan cukup baik.
Memudahkan kami untuk melangkah ke depan nantinya.
Waktu berjalan, dan saatnya masuk ke kelas. Hari itu kami
masuk ke 3 kelas. Kelas XI IIS 2, XI IIS 5 dan XI IIS 3. Pertama masuk ke XI
IIS 2, kami langsung disuguhi dengan kegaduhan siswa. Nampaknya energy mereka
masih banyak buat membuat suara-suara yang mengalahkan guru. Ini bahaya buat
kelangsungan hidup kami disini. Pak Didi kemudian menjelaskan bahwa aka nada
guru PPL yang akan mengajar selama 1 semester disini. Kemudian ia memberikan
kesempatan (sebagai pembuka) kepada salahsatu siswa pertukaran pelajar (dari
Indonesia ke Australia dan kini sudah kembali bersekolah) untuk menceritakan
pengalamannya disana. Saya cukup bangga mempunyai siswa (siswi lebih tepatnya)
yang berprestasi. Ia kemudian mulai bercerita, kelas beberapa kali gaduh dan
membuat hati agak bergetar. Untungnya saya memang pembawaannya santai dan
senang bercanda, jadi masih cukup klop dengan kegaduhan siswa. Bisa
menyesuaikan lah..
Setelah siswa pertukaran pelajar itu bercerita, pak Didi
mulai menjelaskan tugas. Siswa kemudian keluar kelas untuk mengamati tumbuhan
di sekitar sekolah. Kami pun mengakhiri kelas pertama. Kelas kedua ternyata
lebih gaduh lagi, dari pengamatan terdapat bibit-bibit masalah dari sejumlah
siswa laki-laki yang punya geng disitu. Dan kebetulan kelas itu akan jadi tempat
saya menghabiskan waktu mengajar.. fiuuh..
Karena di hari senin itu ada jam pelajaran yang bentrok,
maka kami membaginya. Pak Didi tetap di kelas IIS 5, kami bertiga masuk untuk
pertama kalinya tanpa didampingi ke kelas. Saya membuka pelajaran saat itu,
kami memperkenalkan diri dan siswa mulai gaduh lagi.. biasa lah bawaan anak
SMA, pengennya kepo dan nanya yang aneh-aneh. Tanpa berlama-lama, kami berikan
tugas buat mereka. Mereka antusias (bukan karena tugasnya, tapi karena bisa
keluar kelas).
Waktu semakin siang, tibalah kami dengan waktu Shalat
Dzuhur, Adzan dikumandangkan. Setelahnya ada siswa (DKM sepertinya) yang kultum
sambil menunggu Iqamah. Subhanallah.. budaya yang sangat agamis dan bagus untuk
generasi muda saat ini. Ketika selesai kultum, seorang guru kemudian memberi
pengumuman untuk tetap diam setelah Shalat Dzuhur agar siswa ikut berdzikir.
Istimewanya lagi, siswa nurut dengan apa yang dikatakan gurunya, setelah Dzuhur
mereka merapatkan barisan dan ikut berdzikir.. keren.
Pengalaman yang berharga sekali di hari pertama masuk ke
SMAN 11 Bandung. Lingkungannya begitu kondusif untuk menciptakan siswa yang
berkarakter religious dan disiplin. Meskipun di kelas gaduh, namun mereka tetap
sopan. Izin ketika mau kemana-mana, mengerjakan tugas dengan baik dan kelas
cukup bersih. Buku paket pelajaran tertata rapi di lemari kelas dengan rak
berisi Al-Qur’an di posisi paling atas. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya
bisa mendapatkan kondisi yang memang saya harapkan. Allah Maha Baik..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!