Sambutan dari Bunda Atalia Kamil
Pagi itu tepat tanggal 1 September 2014. Hari yang dinanti-nantikan
dan bikin deg-degan karena saya mulai masuk ke sekolah sebagai Guru Praktikan
(PPL). Sebelumnya, tanggal 6 Agustus kami secara resmi diterima oleh pihak
sekolah untuk dapat mengajar di SMAN 11 Bandung. Hari itu begitu special,
tampil dengan pakaian rapi, rambut ditata klimis dan mental ditumpuk sebanyak
mungkin untuk menghadapi siswa. Jam 5.30 saya terbangun dan melaksanakan shalat
Shubuh. Pikir saya, masih terlalu pagi untuk bersiap-siap, tapi saya mulai saja
mandi setelahnya melaksanakan Shalat.
Karena saya pikir jarak antara Jalan Kembar Baru dan
Margahayu tidak terlalu jauh, maka saya persiapan dengan agak santai. Lagipula
masih pagi. Eh ternyata saya kepepet. Jam 06.00 tepat saya baru berangkat, saya
sudah ditunggu 06.45 di sekolah. Saya berangkat menggunakan motor dan boom..
masuk ke Jalan bypass Soekarno Hatta padat merayap. Waah.. mulai cemas dan
terpikir, sepertinya saya telat. Setelah lewat traffic light pertama di Samsat
Bandung, kembali lagi saya harus lewati traffic light menuju Buah Batu. Cukup
lama dan kendaraan begitu padat. Ketika masuk Jalan Buah Batu, boom lagi..
jalan yang segitu besarnya masih juga padat merayap dipenuhi mobil dan motor
pribadi yang menuju tempat kerja. Waduh, sedangkan jam sudah menunjukkan jam
6.40. upacara sudah akan dimulai. Ternyata di Jalan BKR cukup lancer dan saya
sampai jam 6.50. saya bergegas menuju lapangan upacara.
Ketika masuk, siswa belum berada di lapangan. Mereka membaca
Al Qur’an dulu 15 menit setiap pagi, termasuk pagi itu. Subhanallah.. ini lingkungan
yang kondusif dan agamis. Baru saya tau bahwa katanya sekolah ini merupakan
percontohan sekolah Negeri yang agamis, meskipun bukan sekolah agama (MTs atau
MA). Allah ternyata men-takdirkan sesuatu yang baik buat saya. Tak terpikirkan
sedikit pun.
Ketika guru mengumumkan kepada siswa untuk masuk ke
lapangan, ia bilang “Anak-anakku, silahkan bagi yang sudah membaca Al-Qur’an
segera masuk ke lapangan. Karena pagi ini kita kedatangan tamu. Ibu Atalia
Kamil yang sudah menunggu di ruang Kepala Sekolah” what..? wooow…! Keren..
kurang istimewa apa coba hari itu.. kami dapat sambutan langsung dari Ibu
Walikota Bandung yang kebetulan menjadwalkan untuk jadi Pembina Upacara di SMAN
11 Bandung. Bener-bener waktu yang tepat dan tidak disangka-sangka.
Singkatnya, upacara mulai dan ibu Atalia mulai memberikan
amanatnya pada kesempatan itu. Ia menyampaikan 5 hal yang membuat kita sukses.
(1) kita harus menghormati Orang Tua, (2) kita harus menghormati Guru, sahabat,
pelatih (3) Maksimalkan potensi (4) Meminta Bantuan orang lain untuk mencapai
tujuan dan (5) bekerja keras. Waah.. tak kusangka bu Atalia begitu cerdas dan
lancar tanpa halangan untuk bisa menyampaikan itu di depan upacara bendera. Ia
begitu penyayang (sepertinya) karena selalu menekankan dirinya ibu bagi siswa
SMAN 11, ia mengawali kalimat dengan sapaan “Bunda..” duuh, serasa jadi Ibu
sendiri. Hehe..
Pada kesempatan itu pula Ibu Atalia menyampaikan program di
Kota Bandung yang harus didukung warganya, tanpa warga yang mendukung maka
Walikota Bandung, Ridwan Kamil tidak bisa mencapai tujuan untuk membuat Bandung
Juara. Di akhir upacara, Bu Atalia menyempatkan diri untuk berfoto bersama
siswa dan guru-guru. Untungnya ia mendekati tempat kami berdiri, jadilah saya
sapa bu Atalia dan mengajaknya berfoto dengan kami, para guru praktikan dari
UPI. Tambah lagi satu keisitmewaan hari itu. Bisa foto bareng ibu Walkot. :D
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!