The Turnover
Tepat pada hari ini saya mengulang tanggal
19 Maret. Jika dihitung, selama hidup saya sudah mengulang dan menjalani 19
Maret selama 23 kali. Sudah lumayan sering. Artinya sudah seharusnya memikirkan
target apa yang mesti diraih pada pengulangan 19 Maret berikutnya. Tak hanya
sekedar hidup, tapi harus bermakna. Alhamdulillah semuanya terasa lancar dan
bahagia. Kebahagiaan-kebahagiaan kecil
di tiap harinya membuat rasa Syukur saya semakin dalam pada Tuhan. Sehingga
kerikil kecil tak lagi harus diperhatikan, saya harus membuat Tuhan bangga
karena telah menciptakan saya.
Tahun ini terasa begitu positif, bahagia,
dan menjadi titik balik atas apa yang terjadi dalam hidup saya belakangan.
Orang seperti saya ini memang lebay, padahal kehidupannya biasa saja. Mungkin
ada orang yang hidupnya lebih luar biasa dari saya. Tapi pikiran positif dan
energi kebahagiaan menjadi modal penting bagi saya membuat semuanya jadi lebih
indah. Ada beberapa hal yang membuat itu terjadi. Saya ceritakan satu per satu.
penampakan kostan di Jl. Dursasana
My own space
Ini maksudnya bukan ruang angkasa milik
saya, tapi saya akhirnya bisa memiliki ruang pribadi, personal dan bebas untuk
mengekspresikan diri saya. Setelah sebelumnya saya berkelana tinggal luntang
lantung di Bandung, kini saya baru merasakan kenyamanan tinggal di kostan
sendiri. Ini dia deretan tempat tinggal saya selama berada di rimba Bandung :
2010-2011 : Jl. Cilimus. Kostan pertama
saya di Bandung. Pemilihan tempatnya karena dekat dengan kampus. Harga
kostannya 3.5 juta rupiah. Sangat murah di jamannya. Kamarnya kecil dan lembab.
Dikarenakan pada tahun kedua saya tak bisa menemukan kostan lain yang murah,
maka terpaksa saya tinggal disana.
salahsatu sudut di Kostan Jl. Surapati
2012 : Jl. Surapati. Letaknya di depan
Pasar Cihaurgeulis, dekat dengan Pusdai Jabar. Saya tinggal bertiga dengan
sahabat saya. Pemilihan tempat ini dikarenakan saya berencana mendirikan bisnis
bersama kedua sahabat saya. Harga kostannya 750 ribu per bulan dibagi 3 kepala.
Seru dan nyaman, tapi akhirnya kami memilih jalan masing-masing. Satu ke
Jakarta untuk bekerja, satu lagi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah.
2013-pertengahan 2014 : Jl. Sariwangi. Ini
adalah sebuah rumah dosen, beliau meminta kami untuk tinggal di rumahnya selagi
ia menjalani studi S3 di Jerman. Saya tinggal bersama teman seperjuangan di
Geografi. Udara malam hari sangat dingin dan air ledeng sering mati menjadi
alasan saya tidak betah disini. Akhirnya saya menghabiskan banyak malam-malam
di kostan teman.
tempat tinggal sekaligus tempat kerja di Margahayu
2014- awal 2015 : Jl. Jupiter, Margahayu
Raya. Tempat tinggal saya selanjutnya adalah sebuah rumah merangkap kantor.
Saya tinggal dan bekerja disini sebagai Freelance Graphic Designer. Rumah ini
ditinggali bersama beberapa karyawan lain. Barang menumpuk dimana-mana,
peralatan tak bisa diamankan. Sulit ketika kita ingin privasi dan berpikir
sendiri. Tapi alasan pemilihan tempat ini begitu urgen, saya harus menjalani
rutinitas PPL di SMAN 11 Bandung di Jl. Kembar Baru. Tak ada tempat lain.
Maret 2015 : Jl. Dursasana. Tepat pada 1
Maret yang lalu, saya pindah menuju kostan yang sebenar-benarnya kostan.
Ruangan dengan otoritas sendiri yang kita bebas berpikir, berekspresi dan
membuat karya-karya baru. Kostan yang sewanya saya bayar dengan uang sendiri,
saya beli perlatan sendiri dan saya atur senyaman mungkin. Mudah-mudahan
menjadi rumah kedua yang lengkap bagi kehidupan saya.
tempat kerja baru
My own Workspace
Dibalik kehidupan kampus saya, mungkin
beberapa orang belum tahu bahwa saya telah bekerja sebagai Freelance Graphic
Designer sejak 2012. Saya bekerja untuk RK Creative, sebuah Yearbook Organizer
yang telah saya kenal dan mereka mengenal saya sejak SMA. Ketika saya
memutuskan kuliah di Bandung, mereka akhirnya merekrut saya. Dunia desain
memang passion bagi saya. Terlebih lagi saya bisa menghasilkan uang dari sana.
Akhirnya saya putuskan untuk mengeksplor diri saya dengan bekerja, karena di
waktu bersamaan, orang tua saya sudah kepayahan membiayai kuliah saya. Kehidupan
kerja saya menyenangkan, namun ketika saya memutuskan tinggal di rumah produksi
(Margahayu), seringkali saya berebut computer untuk bekerja.
With talented designer
Tapi saya akui,
disinilah titik tolak saya mengenal dunia desain, media dan publikasi lebih
jauh. Saya belajar, mengikuti seminar, mengenal desainer lain dan memberanikan
diri mengambil project freelance dari luar. Sampai pada akhirnya tawaran bekerja
Full time datang pada Desember 2014. Tiba-tiba sebuah email masuk dan mengajak
saya untuk ikut interview. Singkat cerita, saya pun diterima kerja di inmagine.
Sebuah grup company dengan core business sebagai stock photo berlabel 123RF.com
(top 5 layanan stok foto di dunia).
Disini saya jauh lebih bahagia, saya hidup
di kantor dengan nyaman. Hanya dengan berkaus dan sandal jepit. Berkenalan
dengan desainer yang lebih hebat dari saya dan belajar banyak hal. Saya ibarat
desainer yang naik kelas. Tapi tak banyak yang tahu, apa yang sebenarnya saya
kerjakan disini. Nanti karya saya yang akan berbicara banyak.
ketika berAksi bersama Earth Hour Bandung
My own passion to live
Selain sebagai desainer, saya juga seorang
pemerhati, humanis, dan cinta lingkungan. Perkuliahan saya di Geografi
mendorong sudut pandang saya menjadi lebih luas dan memperhatikan lingkungan
sekitar. Saya ingin sekali membaktikan diri dan bergerak bersama untuk membuat
perubahan kecil. Akhirnya kesempatan itu datang ketika saya bergabung menjadi
volunteer Earth Hour Bandung. Sebuah aksi berkelanjutan milik WWF yang terus
diaktivasi oleh relawan di banyak kota di Indonesia. Dengan brand besar itu,
akhirnya saya tertarik untuk bergabung. Saya membantu tim multimedia untuk
menjalankan tugasnya. Saya menyiapkan desain publikasi dan meliput aksi-aksi
EHbdg. Saya bahagia bisa bergabung secara sukarela, berteman dengan orang-orang
baru dan bisa bermanfaat buat sesama. Benar adanya bahwa menjadi volunteer
dapat meningkatkan kebahagiaan kita. Saya rekomendasikan untuk ikut volunteer
dimanapun itu dan pada bidang apapun.
Itulah sedikit cerita yang bisa saya bagi
pada hari ini. Satu hal yang penting, saya ingin melepaskan diri dari kesalahan
masa lalu yang membuat saya terpuruk. Bertahun-tahun hidup dalam penyesalan dan
sulit mendapat dorongan selain dari orang tua tercinta. Semua itu harus dikubur
dan saya jadikan energi positif di tahun ini.
Semoga kebahagiaan ini terus saya dapatkan
setiap hari. Semoga rezeki saya didekatkan dan dimudahkan, semoga saya
diberikan kesehatan, dimudahkan urusannya dan lulus pada waktu yang tepat.
Semoga apa yang saya lakukan bermanfaat bagi orang lain, dan menambah
kebahagiaan saya. Semoga saya mudah mencintai dan menyayangi orang lain,
begitupun sebaliknya, mudah-mudahan saya menjadi orang yang layak dicintai dan
disayangi.
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!