2015. Year of Maturity
Tahun demi tahun dilewati dengan berbagai cerita. Sejak
kemunculan blog ini di 2008 saja, sudah ratusan cerita yang berhasil ditulis.
Belum lagi cerita-cerita yang terlampau cepat berlalu. Sehingga belum sempat
dirapikan dalam bentuk tulisan. Saya berulang kali dalam beberapa kesempatan
menelusuri tulisan demi tulisan. Dari mulai tulisan awal di bulan Juli 2008
yang pada waktu itu berfokus dalam mengikuti lomba blog. Selalu ada awal yang
baik dibalik sesuatu yang terus berlanjut. Begitu pun dengan hobi saya menulis
ini. Dimulai dengan kemenangan saya sebagai juara 1 lomba blog, maka blog ini
terus lestari hingga kini.
Gaya tulisan pun sering berganti-ganti dari mulai gaya
kupasan remaja SMA hingga mencoba analisis seperti layaknya mahasiswa. Meskipun
terlihat berubah sedikit demi sedikit, namun nyatanya saya tak pernah mengikuti
seminar atau kursus menulis secara khusus. Menulis adalah kemampuan alamiah.
Semua orang bisa menulis dan bercerita.
Tahun 2015 menjadi tahun ke 7 blog ini mengudara. Saya bukan
cuma ingin terus menulis, namun terus membangun kedewasaan dan pikiran-pikiran
baru untuk kehidupan saya. Karena kedewasaan adalah keniscayaan yang perlu
didapatkan cepat atau lambat. Lalu apa hubungan antara kedewasaan dengan
menulis blog..?
Menulis adalah ungkapan pikiran. Menulis juga memerlukan
daya ingat, imajinasi, dan pengungkapan diksi-diksi baru. Itu dia hubungan
utamanya. Jadi menulis mengasah analisis dan daya imajinasi saya. Semakin baik
dan tajam analisis tulisan, semakin kita bisa berpikir dewasa dan mengungkapkan
hal-hal yang ada dalam keseharian kita.
Penulis yang juga seorang pakar jomblo,
Raditya Dika pun demikian. Ketika awal tulisannya di blog, kadar lucunya bisa
mencapai 150%. Gaya penulisan dan jalan ceritanya begitu mendasar dan
menggelitik. Tahun demi tahun berlalu, Radit mengeluarkan buku baru. Meskipun saya
belum baca, namun sepertinya gaya penceritaan dan penjabarannya akan semakin
mendalam dan dewasa. Humornya pun akan menyentuh pikiran-pikiran orang dewasa. Saya
berkaca dari buku Manusia Setengah Salmon yang saya beli 2 tahun lalu.
Begitu pun saya. Merasa semakin bisa berpikir jernih dan
jauh lebih tenang dengan menulis. Penceritaan, diksi dan penutupnya jauh lebih
bermakna. Menulis juga merupakan cara merapikan kenangan (Kata Teteh Hanif),
ya..
Setiap hari, terdapat banyak momen. Kadangkala kita ingat,
namun seringkali terlupakan begitu saja. Banyak memori yang tidak di recall. Akibatnya
mengendap. Dengan menulis, memori itu terus dapat di recall dan pada akhirnya
padat kita pelajari. Pada saat momen itu, saya bertindak seperti itu. Maka di
masa mendatang, ketika itu salah saya akan perbaiki itu.
2015 merupakan tahun istimewa (Mungkin tiap tahun juga akan
saya bilang istimewa). Tapi tahun ini saya canangkan untuk dapat lebih dewasa,
lebih berpikir jernih dan merencanakan hidup lebih baik. Dibantu dengan
pengalaman dan tulisan-tulisan disini. Semoga..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!