Banyak menulis = banyak berpikir


Akhir-akhir ini, bahkan beberapa tahun ini saya mulai malas menulis. Seperti biasa saya harus mengkambinghitamkan kehidupan di dunia nyata sebagai alasan utama sayang jarang menulis. Seringkali banyak pemikiran mandeg dan hanya tertuang dalam obrolan. Banyak obrolan mulai dengan teman, orang tua, rekan kerja bahkan dengan yang baru kenal selewat. Semakin dewasa semakin banyak hal yang terpikir namun terbatas dalam penyampaiannya. Termasuk pada saya. Banyak yang terpikir. Lalu kenapa tidak ditulis saja..?

Bolehkah saya mengajukan hipotesis bahwa orang yang banyak menulis artinya sama dengan banyak berpikir..? saya rasa benar adanya. Tanpa bermaksud menyudutkan orang yang tidak hobi menulis, namun setidaknya buah-buah pikiran itu akan lebih bermakna apabila ditulis. Pikiran tersebut akan lebih mudah dicerna dan memberikan manfaat jika dituangkan dalam bentuk yang konkrit. Tidak usah jauh-jauh menulis di blog, di dunia modern ini banyak sekali saluran yang memberikan kita kebebasan cara untuk mengungkapkan pikiran. Termasuk dalam sebuah tulisan.

Kita bisa menulis dalam tumblr, sebuah mini blog yang multifungsi. Banyak tulisan dan quotes yang bisa dibagikan secara mudah oleh pengguna lain. Kita juga bisa menulis di sosial media. Entah itu status facebook, kicauan twitter, kumpulan gambar instagram maupun kegiatan kita di path. Apapun itu harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana menyalurkan pikiran kita dengan lebih sehat.

Namun sayangnya kebanyakan tulisan kita hanyalah sampah dan ungkapan sesaat. Seperti saat keadaan lapar, cemburu, bosen atau sekedar ungkapan sindiran. Bolehkah saya sarankan untuk menulis yang lebih bermanfaat..? lebih memberikan efek positif pada orang lain dan menginspirasi. Jangan salah, tulisan (terlebih lagi di media sosial) menjadi senjata perjuangan masa kini yang bisa dipakai pemuda. Jadi, apa yang kita tuliskan merupakan hasil pemikiran kita. Itulah cerminan yang dapat dilihat orang.


Perlu digarisbawahi, setiap orang punya caranya sendiri-sendiri untuk mengungkapkan maksud pikirannya. Tidak sedikit pula yang sulit mengungkapkan ataupun ragu untuk dapat berbicara lewat tulisan. Itu sah-sah saja. Toh dengan diam pun kita masih berpikir. Seringkali saya sendiri menuangkan pikiran lewat seni, melalui desain yang saya bisa. Apapun itu, berikan pikiran kita pada orang lain agar mereka dapat sama-sama bergerak dengan kita untuk mewujudkan apa yang kita pikirkan. 

2 comments:

  1. ich bin deiner Meinung. sepakat. setuju.
    sudah lama tidak menulis panjaaaang lagi. tulisan ini bagai secangkir teh panas yang mengejutkan dipagi hari. terimakasih sudah mengejutkan. -semangat menulis, semangat menebar manfaat-

    ReplyDelete
  2. ich bin deiner Meinung. sepakat. setuju.
    sudah lama tidak menulis panjaaang lagi. Tulisan ini bagai secangkir teh panas yang mengejutkan dipagi hari. Terimakasih sudah mengejutkan. -semangat menulis, semangat menebar manfaat-

    ReplyDelete

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.