Dewasa, Hidup Dengan Target
Berkali-kali saya dinasehati ibu saya. Ya, yang namanya
orang tua tentunya selalu khawatir dengan anaknya. Selalu saja memberikan
banyak bekal buat hidup anaknya dan berkali-kali menyampaikan itu. Apakah
perlu..? tentu. Apakah saya tidak dewasa..? tidak juga.
Dewasa, kata yang sering didengar tapi sulit dipahami.
Seringkali saya merenung dan introspeksi. Bener gak sih saya tidak dewasa..?
dari sisi apa..? bagaimana saya merubahnya..?. nampaknya saya masih menjadi
anak alay yang belum dewasa. Hehe.. dewasa itu sederhana, tapi sulit
mewujudkanya. Dewasa itu, melangkah dalam hidup kita dengan target dan matang
dalam berpikir.
Dewasa itu, menjalani kehidupannya dengan banyak target dan
capaian. Setiap langkahnya merupakan hasil pengukuran dan pemikiran. Kita,
harus berjalan pada trek yang seharusnya dan yang telah kita pikirkan
sebelumnya. Jadi, kalo liat temen yang hidupnya masih semrawut ngaler ngidul,
indikatornya dia belum bisa mengatur hidup dn belum dewasa. Selain itu, apa
yang ingin ia capai, selalu ia ‘tuliskan’ dengan jelas. Tulis bukan berarti
teks, tapi jika ditulis dalam sebuah kertas, itu lebih baik lagi. Karena
sesuatu yang ditulis, ingatannya bakal lebih lama dan kita bisa berulang kali
melihatnya.
Tulisan mengenai target ini penting karena kita tidak bisa
menunggu saat nanti untuk membuat hidup kita lebih baik. Kebanyakan orang
menunda planning dan mewujudkannya nanti. Ah, nanti aja. Saya akan berubah dan
bisa lebih baik. Begitu kira-kira. Tapi itu salah, jika kita tidak memulai dari
hal yang kecil dan bertahap, tentu hal yang besar tidak akan tercapai. Jangan
mengandalkan hanya keberuntungan dan jangan menunda. Jangan berspekulasi.
Perbedaan pola pikir dan planning ini terlihat jelas dari
saat saya duduk di SMA dengan kini saya di perkuliahan. Dulu ketika saya main
ke kostan teman, terlihat kamar yang berantakan dan jadwal yang tidak teratur.
Tidak ada pengingat dan planning. Kamar hanya dihiasi poster pemain bola atau
musisi. Beda halnya ketika saya berkunjung ke kostan teman saya kini. Kamar
tertata rapi, pajangan fotonya bukan musisi atau pemain bola, tapi foto bareng
dengan teman-temannya. Penuh catatan target dan jadwal kegiatan. Buku-buku
tertata rapid an mereka punya aturan yang khas bagi ‘dunia’ mereka yang kecil
itu.
Well, melihat itu semua, memberikan pandangan dan masukan
berharga buat hidup saya juga. Tentunya dari sekian banyak contoh yang ada,
harus ada kelebihan-kelebihan dari mereka yang saya adopsi. Alhamdulillah
hampir semua yang saya lihat, sudah diinternalisasikan pada diri saya, namun
perlu semangat dan pendorong yang lebih kuat agar jalan ini dapat secara
simultan saya jalankan buat hidup saya.
Saya juga belum merasa dewasa, baru melepas masa alay,
hehe.. tapi usaha dan target menuju kedewasaan selalu saya lakukan. Karena
manusia (termasuk saya), butuh hidup lebih baik. Perlu berubah dan mempunyai
target serta tujuan. Semua itu akan membuat kita mempunyai bekal menuju
keabadian di surge nanti.
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!