Cerita Idul Adha 1432 H
Sesampainya
aku di majalengka, tak ada kegiatan berarti yang aku kerjakan. Hanya di rumah
bersama my blue aspire ini untuk mengerjakan kerjaan di perkuliahan dan proyek
video dokumenter Studi Islam Geografi.
Saat tiba
hari jumat malam, kemudian seharian di hari sabtu, aku diam di rumah. Aku
berkali-kali membuka netbookku dan mengerjakan sesuatu. Aku mulai dari revisi
makalah salahsatu mata kuliah, kemudian aku membuat peta konsepnya dan mengetik
beberapa bahan.
Kerjaan
lainnya adalah kerjaan yang aku suka. Bidang multimedia. Seperti membuat desain
di corel dan photoshop, dan menyelesaikan proyek membuat video dokumenter
kegiatan Studi Islam Geografi. Selebihnya aku maen game bersama adikku.
Oya, adikku
bernama Aria Dwitolio. Ia kini duduk di kelas VIII di salahsatu SMP favorit di
majalengka. Ia begitu senang kala aku membawa netbook ini ke rumah. Maklum,
kami memiliki ketertarikan di bidang yang sama, Teknologi. Jadi ketika disodori
alat, langsung dipacari..
Adikku
kemudian aku biarkan mengutak atik netbook. Sesekali ia menyetel musik,
mengcopy data dan memainkan game. Senang hatiku ketika ia dapat fasilitas untuk
berkembang menurut minat dan bakatnya. Ingin rasanya aku belikan notebook atau
PC yang bisa membuatnya betah di rumah. Maklum PC yang ada di rumah sudah usang
karena produk tahun 2005.
Kami
menghabiskan waktu hingga malam di depan netbook. Hingga terlelap dan esok
menjelang. Aku bangun pagi dan terkesiap untuk mandi dan menyiapkan diri shalat
ied. Aku semangat, namun kulihat sepi suasana. Tidak seperti idul fitri yang
jamaahnya berjubel hingga jalan. Kini jamaah hanya berkutat di masjid, mungkin
tidak sampai 100 orang. Yaah tak apalah, yang penting shalatnya diterima.
Amiin..
Selepas
shalat ied, aku tak larut dalam pemotongan hewan kurban. Aku malah diam di
rumah di depan si biru lagi. Haduuh, lagi-lagi terkurung tanpa kerjaan. Daging
belum sampai ke rumah, alhasil Cuma makan mie goreng saja. Lagipula si mamih
sedang sibuk membuat kue untuk nikahan saudara esok harinya.
Sekitar jam
9 aku tertidur, karena semalam tidur larut. Kemudian aku mendapati ad 3 bungkus
daging yang sudah ada di kulkas. Hmmm.. sepertinya aku tak akan makan daging
ini, karena sore nanti aku musti balik lagi ke bandung.
Setelah
dzuhur, cuaca mendung dan kemungkinan besar hujan, aku memajukan persiapan
untuk kembali ke bandung. Aku calling ibu yang sedang di tempat hajatan besok,
dan katanya ada saudara juga yang kebetulan akan pergi ke bandung. Waah
alhamdulillah ada tumpangan untuk sampai ke bandung. Hehe..
Singkat
cerita aku pun telah siap berangkat, aku dibawa oleh mobil toyota merah bersama
keluarga Bapak H. Ojo, yang anaknya sudah berkeluarga. Namanya teh Desy yang
kebetulan berangkat ke bandung itu. Senangnya bisa dekat dengan keluarga.
Akhirnya aku terlibat di dalamnya dan aku bisa nyaman sampai ke bandung walau
di luar hujan begitu deras mendera.
Sesekali
aku mengobrol dengan mereka, dan aku perhatikan pula mereka. Aku terhibur oleh
adik kecil yang sangat manis dan lucu (anaknya teh desy). Tingkahnya yang polos
membuat seisi mobil begitu hangat di perjalanan yang dingin.
Sesampainya
di buah batu (tujuan utama teh desy), aku berpamitan. aku berpisah dan
menentukan jalanku. Hehe..
Aku
kemudian naik angkot menuju bandung dan akhirnya tiba di kostan dengan dengan
selamat...
Terima
kasih teh desy atas perjalannnya yang menyenangkan. Terima kasih hujan, kaulah
teman dalam jalanku yang sepi..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!