Pendidikan moral sebagai jawaban perbaikan generasi
Dunia
global memberikan kita akses tanpa batas terhadap informasi yang berkembang
saat ini dan kita dapat mengetahui budaya luar serta dapat berkomunikasi dengan
siapa saja entah itu di belahan dunia mana.
Mengglobalnya
budaya ini memberikan efek yang positif terhadap pengetahuan kita akan
perbedaan yang terjadi. Namun yang terjadi adalah budaya kita yang justru
terancam punah akibat kontak dan komunikasi sosial yang terjadi selama ini.
Budaya kita tergerus menjadi semakin tanpa arah. Inilah yang membuat negara dan
bangsa kita juga tanpa arah.
Saya sering
melihat kini akibat dari adanya social networking, orang menjadi mudah marah,
mudah mengumbar hal-hal pribadi dan berbicara kasar. Hacking banyak terjadi dan
perselingkuhan pun banyak terjadi. Bukan hanya pada level orang pacaran, namun
orang yang sudah menikah pun masih tetap rawan perselingkuhan akibat adanya
gelombang kuat social networking atas dasar keterbukan informasi.
Semuanya
terbuka dan tanpa batas. Sedangkan kita tahu bahwa pribadi bangsa kita adalah
pemalu dan sangat menjaga hal yang dianggap pribadi. Itulah budaya timur yang
kita anut. Suka tidak suka, bagus atau jelek, pribadi itulah yang mengantarkan
kita ke kerbang kemerdekaan dan membangun bangsa kita lebih bermartabat pada
masa lalu.
Kini..?
berbagai forum dunia maya muncul. Isinya hanya info-info dangkal yang diisi
orang-orang tidak bertanggung jawab. Forum dibuat untuk saling bertukar
informasi dan untuk dapat saling berkomunikasi antar kita yang berjauhan dengan
dasar kesamaan tertentu.
Saya juga
lihat dunia politik makin terlihat licik dan tanpa kawan. Dinamika yang terjadi
sangat cepat dan rawan akan kacurangan. Belum lagi korupsi yang kini kian
terlihat nyata dan banyak kasusnya. Apa dasarnya fenomena ini terjadi..? ya
tentu saja moralnya.
Saya yakin
kita semua bekerja jujur dan ingin mendapatkan hasil dari kerja kita yang
jujur. Namun suasana yang terjadi di tempat kita kerjalah yang justru memancing
kita untuk menjadi korup. Moral kita untuk dapat jujur dan tidak mencoba
hal-hal yang tidak benar.
Moral
pulalah yang menuntun remaja kita kini makin anarki dan aniaya. Saya baru saja
lihat anak kelas 1 SD dianiaya oleh kakak kelasnya di kelas 3 SD. Dia dibawa ke
toilet untuk dipukuli, kemudian bajunya dibuka paksa dan anak itu juga dipaksa
minum air kloset.
Saya tidak
habis pikir anak kelas 3 SD sudah bertindak sejahat itu melewati garis
perkembangan psikologinya. Mungkin hal-hal semacam itu dapat terpikir dan
berani dilakukan anak SMA, namun kini anak SD pun bisa. Sebuah degradasi
moral..
Akhirnya,
saya tidak boleh melulu mengkritik. Harus ada sebuah penyelesaian. Dan jawaban
atas itu adalah pendidikan moral yang harus digalakkan kembali sejak taman
kanak-kanak. Pendidikan yang dilakukan adalah mencoba meluruskan kembali moral
bangsa dan menjadi pribadi bangsa yang bermartabat kembali. Hal-hal yang perlu
ditekankan misalnya pada sopan santun dan saling menghargai, tenggang rasa dan
toleransi, berani berpendapat dan jujur. Semoga dapat mengembalikan bangsa ini
pada arah yang benar..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!