Jadi teringat momen bodor itu..


Waktu itu sekitar pertengahan tahun 2006. Saya duduk di bangku sekolah menengah pertama (eSeMPe) di salah satu sekolah bonafid di Majalengka. Saat itu bergelar sekolah standar nasional yang baru sekitar 3 tahun nongkrong disitu. Aku bangga ketika saat itu masuk menjadi salahsatu pengurus osis. Disana aku temukan teman yang hingga saat ini lengket denganku dan aku temukan bakatku dalam organisasi.

Saat itu periode kedua dalam osis. Aku naik pangkat menjadi ketua bidang (ketua seksi) Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bidang itu kasarnya sering disebut sebagai tukang ngelatih upacara. Yaah deket-deket kayak paskibra. Dan memang saya sering minta bantuan paskibra buat ngelatih petugas. Saat SMP, petugas upacara bendera tiap senin itu digilir perkelas. Dan setiap kamis dan sabtu, aku bersama konco-koncoku melatih sekonyong-konyong mereka.

Waktu melatih petugas penaikan bendera, pengait bendera berbahan besi abal-abal itu lepas. Jadi itu tali putus dan bendera gak bisa naik. Aku panik dan langsung cari cara. Akhirnya si pengait besi itu aku mumi pake karet gelang, mungkin bekas nasi bungkus. Haha..

Setelah dibungkus oleh si karet, aku coba tarik-tarik talinya. Hmmm... setidaknya kuat untuk hari senin. Setelah itu baru aku lapor bahwa pengaitnya lepas dan minta diganti. Sejurus kemudian latihan dimulai kembali. Dan beberapa kali penaikan bendera memang terlihat lancar.
Esok harinya, aku deg-degan. Bukan karena karet itu, tapi memang tiap senin selalu deg-degan. Karena se-rapi dan sesering apapun kita melatih, tetap saja seringkali si petugas ngelakuin hal-hal yang konyol seperti : suara tiba-tiba ilang, jalan kayak robot, ketawa, kelewat baca susunan acara, pembina upacara gak dijemput dan hal-hal klenik lainnya. Haha..

Upacara berjalan lancar hari itu, meski petugas tidak terlalu memuaskan. Tibalah saat penaikan bendera. 3 petugas itu maju ke depan dan menghadapi tiang 12m. Mereka membuka bendera dan mengaitkan tali bendera pada pengait. Tiap kali moment ini, selalu saja lama dan menegangkan. Apakah mereka akan membentangkan bendera dengan benar..? atau bendera jadi terbalik. Saya gugup lebih dari mereka yang di depan. Beberapa menit kemudian mereka selesai, dan eng ing eng.. bendera dengan mulus membentang secara benar. Fiuuh..

Petugas itu kemudian menarik tali dengan indahnya. Bendera mulai naik dan paduan suara payah itu kembali menghiasi upacara. Anak-anak hormat tapi sambil mencibir paduan suara, mungkin terdengar seperti orang kegencet kaki oleh batu gede yang turun dari lantai 5 mengenai tepat bagian depan kaki kemudian dia menggiring melewati satu dua pemain dan goool.. haha..
Eh, di tengah perjalanan si tali putus.. aaaahhhh.. tidak..

Aku bingung itu bendera yang mengkelebat mau diapain. Lalu ada guru yang bilang dari jauh, bentangkan saja. Kemudian bendera itu dilepaskan dari pengait sialan itu dan terbentang selama lagu berlangsung. Setelah selesai, benderanya dilipet lagi dan talinya di rapikan. Peserta pada aneh dan menertawakan. Pemimpin upacara member perintah untuk balik kanan selagi bendera dilipat kembali. Kemudian upacara berjalan kembali..

Haduuuh momen sangat bodor dan memalukan itu teringat kembali. Semoga tidak terulang. Hehe..

2 comments:

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.