Yang dinanti dan yang ingin dilewati

Fase melelahkan ujian semester telah kulalui dengan penuh perjuangan. Sederet bacaan yang harus terhafal tepat dalam ingatan telah membuat kondisi badan kembang kempis selama 1 minggu kemarin. Bayangkan saja, setiap hari kita perlu membaca 4 buku dan menghafal sedikitnya 1000 kata dengan materi yang berbeda-beda. Tak ayal semua orang (setidaknya yang saya ketahui) berngantung pada contekan yang tinggal diminta kepada teman-temannya.

Fuih.. memang keras betul perjuangan ini, namun sebagai pesakitan setiap tahun, kita sebagai siswa harus menerima segala prosedur yang ada dalam birokrasi pendidikan jaman ini. Setiap tahun, hampir 400 siswa menengah atas (seperti di sekolahku) menghabiskan tak kurang 8 jam perhari untuk membaca buku dalam event ujian, sekitar 20 buku dilahap habis dalam 1 minggu dengan rata-rata tebal 300 halaman. Belum lagi beberapa gangguan seperti malas yang kadang kambuh, atau kita sedang asyik dalam pencarian sebuah kebutuhan hidup.

Momen ujian semester macam ini memang sebuah mimpi buruk bagi sebagian besar siswa. Dalam proses belajar yang panjang menghabiskan 6 bulan ( 1 semester) dengan 7 jam pelajaran setiap hari dan rata-rata semuanya meniggalkan tugas untuk kita kerjakan di rumah. Setiap bulannya, 10 carik kertas kita sobekkan untuk ulangan materi tertentu dan 20 halaman buku habis kita tulisi. Namun yang akan diambil sebagai patokan hanyalah 1 minggu pelaksanaan ujian. Sungguh mengenaskan..

Dalam forum facebook beberapa teman memang terlihat stress menghadapi ujian ini, berlaki-kali dan setiap hari, setidaknya 40 siswa berkomentar tentang ujian dengan rata-rata 75% menyatakan stress... tapi itu semua memang jalannya.. jalan untuk kesuksesan kita di masa yang akan datang..

Dari hal itulah maka banyak siswa yang mulai gusar pada pelaksanaan ujian ini dan mulai berpaling pada sesuatu yang bersifat refreshing.. saya yakin banyak orang yang sudah bergumam dalam hatinya ”ujian tinggal 1 hari lagi, besok aku sudah bebas.. aku tidak akan belajar.. aku akan main sepuasnya...!!” ya mungkin seperti itu. Bahkan ada pula yang sudah merencanakan untuk brlibur bersama. Entah dengan teman sekelas, pacar, ataupun keluarga.. semuanya sama enaknya..

Dan sesuatu yang dinanti itulah yang kemudian membakar lagi semangat siswa untuk kembali membuka buku (barang 20 menit) dan menghabiskan tenaga yang tersisa untuk berlibur...