The Most Foolish Accident (2)

Posisi 5
Surat kekaguman MOPD
(Kelas XI SMA)
Kali ini aku sudah menjadi kelas XI SMA. Aku sudah jadi senior dan kini menghadapi junior baru. Walaupun aku tak masuk menjadi OSIS kala itu, tapi aku masuk dalam jajaran panitia MOPD. Dan hari-hari itu aku lalui dengan sangat santai. 4 hari bertemu mereka, rasanya kangen (pengen marahin mereka..!). tidak dapat dipungkiri, kita sebagai senior wajib jaga image dan jaga jarak. Mereka tidak boleh tau apa kekurangan dan kekonyolan kita.

Dan aku dipercaya untuk menjadi pendamping salah satu kelas. Aku membina mereka dengan penuh kedewasaan (sikapnya aja yang terlihat, sifatnya mah, masih anak-anak...!)

Salah satu enaknya jadi panitia adalah. Kita tidak ribet masalah perlengkapan (bandingkan peserta yang harus bawa ini itu..!). dan kita bisa melakukan apa saja (maksudnya menasihati, memarahi, dan mendisiplinkan) termasuk kita tak perlu pakai aturan. Dan kita bisa memanfaatkan itu untuk mendekati salah satu junior kita untuk dijadikan gebetan kita di masa depan, he..he..

Pada saat itu para junior diberi tugas untuk membuat surat kekaguman. Junior putra akan memberikan ke senior putri, dan junior putri akan memberikan ke senior putra. Nah, disinilah asyiknya (lagi..). kita tinggal tunggu surat yang masuk dan lihat bagaimana kepolosan mereka. Tapi, sayangnya aku belum menjabat jadi OSIS. Dan peranku disana sangat sedikit. Jadi kecil kemungkinan aku untuk dapat surat.

Setelah keesokan harinya surat terkumpul, aku mencari-cari surat untukku. Tapi memang tak ada yang memperhatikanku. Hasilnya nihil. Eh... tau-taunya ada 2 surat yang datang. Yang satu panjang (kata-katanya..!) dan yang satunya lagi hanya 1 kalimat.

Setelah aku baca yang panjang, aku merasa bangga. Tulisannya begitu dalam dan sepertinya dia kenal betul denganku. Padahal aku belum pernah masuk ke kelas itu. Yang satunya lagi hanya berisi ucapan bahwa senyumku manis. Aneh.. itu orang..!

Pada malam harinya aku menulis surat balasan. Aku ketik langsung dengan komputer. Biar terkesan rapi dan intelek. Aku tulis semuanya, rasa kekagumanku atas surat yang masuk, dan curhat sedikit. Sekalian narsis..!

Hari berikutnya aku lalui dengan sangat pede. Aku membungkus suratku dengan amplop ukuran sedang dan putih bersih. Aku tulis “untuk adikku” di sudut amplop. Aku jadi deg-degan, apa yang kirim surat ini sudah tau denganku, apa dia cantik?, apa dia baik? Apa dia bisa dijadikan gebetan?

Aku melangkah menuju kelas X-5 (tempat si pengirim surat). Dan pada saat itu pula aku baru memajang muka di kelas itu. Aku tersenyum berseri-seri (tapi gak jelas...!!) Menandakan bahwa senyumku memang manis..! kemudian semua anak-anak itu keluar kelas untuk dikumpulkan di aula dan mereka berbaris rapi. Aku celingukan melihat papan nama besar mereka. Ternyata nama pengirim surat itu memang benar ada. Aku hampiri, dan aku tanya dengan suara berat dan tegas.
“ nyai (.......namanya disensor............) ,kesini!” (nyai adalah sebutan untuk junior putri)
“ iya kang,..!” (akang adalah sebutan untuk senior putra)
“kamu yang kirim surat ke akang..?” (nah, bagian ini aku bicara dengan nada meninggi dan cuek, belagak gak butuh surat itu..!)
“oh... maaf kang, itu salah namanya. Maksud saya ke kang Lucky, bukan Ricky..!”

Alamak..................................................................! udah aku temuin dia, dan aku tanya. Trus surat balasan udah aku ketik susah-susah (pake narsis lagi..!). ternyata alamat suratnya salah...! dasar ...! kalo aku mau, aku udah pingsan nahan malu diliatin junior. Mereka mungkin bilang... “si akang aneh..., anrsis amat dia ya??!!!”

Ya, sesudah itu, surat yang sudah aku lipat dengan mulusnya, aku sobek dengan kejam. Bahkan bila aku mau, aku bisa makan kertas itu...! (untungnya aku gak mood makan kertas waktu itu, jadi aku buang aja. Nggak aku makan...!)

Bersambung.....

2 comments:

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.