Helaan napas keempat
Hari kamis, tanggal 25 Desember kami datang sepulangnya dari study tour yang melelahkan. Dan jum’at adalah waktu ideal bagi kami untuk rehat sejenak dari rutinitas sekolah. Pada akhirnya, kami dihadapkan pada masa-masa kritis pembagian raport.
Hari sabtu, 27 Desember lalu pembagian raport bagi seluruh siswa SMA Negeri 1 Majalengka telah dilaksanakan. Orang tua kami diundang untuk menerima kabar baik itu (mungkin sebaliknya). Kami sebagai siswa hanya termenung menunggu hasil di luar kelas. Sementara orang tua kami merasakan atmosfir kelas kami dan mendegarkan perihal hasil belajar kami.
Jam 9 pagi aku berangkat bersama ayahku. Setelah sampai ke sekolah. Orang tua siswa lainnya sudah bejibun memadati parkiran dan ruang kelas anaknya. Ayahku masuk ruang kelasku dan ceramah dimulai. Sesaat kemudian dibacakan peringkat 10 besar di kelas kami. Alhamdulillah setelah lama tak duduk di jajaran atas, akhirnya aku kembali berada dalam jajaran teratas. Meskipun aku hanya duduk di posisi buncit jajaran itu. Ya.. tak apa, ekspektasi utnuk kembali merebut hegemoni peringkat 1 harus aku jalankan untuk mengarungi semester depan. Setidaknya peringakat 10 ini menjadi modal awal.
Dan jajaran lainnya memang dihuni oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Nampak temanku yang dulu sama-sama duduk di kelas X-9 menguasai peta persaingan. Tak bisa dipungkiri, dulu kami mempunyai siswa yang amat rajin dan pandai, jadi kami sering berkiblat pada dia, yang akhirnya memacu untuk setara dengannya. Hal itu terbawa hingga kelas XI. Dan berdampak positif bagi kemajuan prestasi belajar kami.
NB : seri cerita helaan napas ini berakhir disini. Hore....!! aku udah menyelesaikan tetralogi helaan napas...!!!
Hari sabtu, 27 Desember lalu pembagian raport bagi seluruh siswa SMA Negeri 1 Majalengka telah dilaksanakan. Orang tua kami diundang untuk menerima kabar baik itu (mungkin sebaliknya). Kami sebagai siswa hanya termenung menunggu hasil di luar kelas. Sementara orang tua kami merasakan atmosfir kelas kami dan mendegarkan perihal hasil belajar kami.
Jam 9 pagi aku berangkat bersama ayahku. Setelah sampai ke sekolah. Orang tua siswa lainnya sudah bejibun memadati parkiran dan ruang kelas anaknya. Ayahku masuk ruang kelasku dan ceramah dimulai. Sesaat kemudian dibacakan peringkat 10 besar di kelas kami. Alhamdulillah setelah lama tak duduk di jajaran atas, akhirnya aku kembali berada dalam jajaran teratas. Meskipun aku hanya duduk di posisi buncit jajaran itu. Ya.. tak apa, ekspektasi utnuk kembali merebut hegemoni peringkat 1 harus aku jalankan untuk mengarungi semester depan. Setidaknya peringakat 10 ini menjadi modal awal.
Dan jajaran lainnya memang dihuni oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Nampak temanku yang dulu sama-sama duduk di kelas X-9 menguasai peta persaingan. Tak bisa dipungkiri, dulu kami mempunyai siswa yang amat rajin dan pandai, jadi kami sering berkiblat pada dia, yang akhirnya memacu untuk setara dengannya. Hal itu terbawa hingga kelas XI. Dan berdampak positif bagi kemajuan prestasi belajar kami.
NB : seri cerita helaan napas ini berakhir disini. Hore....!! aku udah menyelesaikan tetralogi helaan napas...!!!
lah,,, ada emang kompetisi itu ya,,
ReplyDeletebaru tau..
sori bos, lagi sibuk ngurus blog baru :)
ReplyDeletesalam kenal yah, masih muda yah 92 :D
keep blogging
ReplyDelete@Angga
kompetisi apaan kang?
@Primbon
ya, bru 16 th (kls 2 SMA) jdi mash newbie di dunia maya...
makasih hehe asik dapat ilmu nih dari agan yang baik hati ini :D tampilan blog agan keren banget kalau boleh tau apa nama templatenya :) kasih tau dong...
ReplyDeleteJOIN SITE -> WWW.CYBERPWK.COM Cara Hack & Mengetahui Password Facebook Terbaru