Pendidikan Remaja
Saat remaja merupakan saat yang terindah. Namun seringkali sesuatu berubah seiring beranjaknya seseorang menjadi remaja. Entah itu hal yang positif atau hal yang negatif. Masa remaja merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Disana, manusia belajar hal baru untuk keluar dari ‘kotak’ yang telah disediakan orang tuanya. Masa ini juga mengajak manusia untuk tahu dunia luar dan mempelajari hal baru mengenai hidup, pandangan baru, alam, sosial, tata krama, dan orang-orang disekitarnya.
Kebanyakan remaja masih labil. Egonya masih terlalu besar. Sehingga disinilah diperlukan pendidikan bagi remaja. Sejak kecil kita sering belajar tentang bagaimana menulis dan membaca. Nah, ketika kita beranjak menuju remaja, kadang hal-hal yang dulu sering kita taati kini menjadi berubah. Seolah-olah hal yang dulu kita jalani dan pelajari tak membekas dalam diri kita. Kita seperti tak ingat bagaimana menghormati orang tua, ataupun bagaimana kita mengatur waktu.
Orang tua yang telah memberikan pembekalan sejak dini kepada anak-anaknya belum cukup untuk mengendalikan anaknya ketika remaja. Karena masa remaja tentu saja tidak akan dihabiskan di pelukan sang ibu. Mereka akan mencari hal baru di luar sana. Belajar sesuatu bersama teman baru. Tapi sayangnya dunia luar tak selalu baik kelihatannya. Ada banyak ganjalan dan hal buruk terkandung di dalamnya.
Sekolah sebagai salah satu sarana belajar di luar rumah menjadi hal pertama yang menjadi pilihan utama orang tua dalam mendidik anaknya. Sekolah pula yang nantinya akan mengajarkan dan memberi batasan apa yang sebenarnya boleh mereka pelajari. Tapi remaja tak berhenti sampai disitu. Pikiran mereka yang masih kosong (menunggu untuk diisi) akan membawa mereka pada imajinasi yang baru dari hasil pencitraan guru yang mengajarkan mereka. Bisa baik bisa buruk.
Hal baik yang bisa timbul dari pemikiran remaja adalah rasa keingintahuannya terhadap sesuatu. Ketika ia disodori sebuah pandangan. Ia akan bertanya mengapa pandangan itu ada, mengapa hanya itu yang dipandang dan sederet pertanyaan lain yang menjadikan terbukanya wawasan baru. Lainnya adalah berkembangnya kreativitas remaja setelah menemukan hal baru. Pikiran mereka masih fresh, jadi banyak hal baru yang bisa diciptakan oleh remaja. Mereka selalu ingin berinovasi.
Hal buruk yang mungkin timbul adalah salah pemahaman. Sehingga pada waktu seterusnya mereka akan hidup dengan pandangan yang salah. Terkadang remaja tidak bisa berpikir panjang. Tanpa pemikiran yang matang, seorang remaja masih selalu melakukan kesalahan dan kecerobohan.
Pendidikan terhadap remaja haruslah dipikirkan secara serius. Karena penerus bangsa ada di pundak mereka. Ajarkanlah kepada mereka apa arti hidup, maka mereka akan dewasa. Ajarilah mereka dengan hati-hati, maka mereka akan teliti, ajarilah mereka kesabaran, maka mereka akan menjadi orang besar.
Kebanyakan remaja masih labil. Egonya masih terlalu besar. Sehingga disinilah diperlukan pendidikan bagi remaja. Sejak kecil kita sering belajar tentang bagaimana menulis dan membaca. Nah, ketika kita beranjak menuju remaja, kadang hal-hal yang dulu sering kita taati kini menjadi berubah. Seolah-olah hal yang dulu kita jalani dan pelajari tak membekas dalam diri kita. Kita seperti tak ingat bagaimana menghormati orang tua, ataupun bagaimana kita mengatur waktu.
Orang tua yang telah memberikan pembekalan sejak dini kepada anak-anaknya belum cukup untuk mengendalikan anaknya ketika remaja. Karena masa remaja tentu saja tidak akan dihabiskan di pelukan sang ibu. Mereka akan mencari hal baru di luar sana. Belajar sesuatu bersama teman baru. Tapi sayangnya dunia luar tak selalu baik kelihatannya. Ada banyak ganjalan dan hal buruk terkandung di dalamnya.
Sekolah sebagai salah satu sarana belajar di luar rumah menjadi hal pertama yang menjadi pilihan utama orang tua dalam mendidik anaknya. Sekolah pula yang nantinya akan mengajarkan dan memberi batasan apa yang sebenarnya boleh mereka pelajari. Tapi remaja tak berhenti sampai disitu. Pikiran mereka yang masih kosong (menunggu untuk diisi) akan membawa mereka pada imajinasi yang baru dari hasil pencitraan guru yang mengajarkan mereka. Bisa baik bisa buruk.
Hal baik yang bisa timbul dari pemikiran remaja adalah rasa keingintahuannya terhadap sesuatu. Ketika ia disodori sebuah pandangan. Ia akan bertanya mengapa pandangan itu ada, mengapa hanya itu yang dipandang dan sederet pertanyaan lain yang menjadikan terbukanya wawasan baru. Lainnya adalah berkembangnya kreativitas remaja setelah menemukan hal baru. Pikiran mereka masih fresh, jadi banyak hal baru yang bisa diciptakan oleh remaja. Mereka selalu ingin berinovasi.
Hal buruk yang mungkin timbul adalah salah pemahaman. Sehingga pada waktu seterusnya mereka akan hidup dengan pandangan yang salah. Terkadang remaja tidak bisa berpikir panjang. Tanpa pemikiran yang matang, seorang remaja masih selalu melakukan kesalahan dan kecerobohan.
Pendidikan terhadap remaja haruslah dipikirkan secara serius. Karena penerus bangsa ada di pundak mereka. Ajarkanlah kepada mereka apa arti hidup, maka mereka akan dewasa. Ajarilah mereka dengan hati-hati, maka mereka akan teliti, ajarilah mereka kesabaran, maka mereka akan menjadi orang besar.
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!