Pilkada Majalengka
Roda perputaran pemimpin terus digulirkan. Masyarakat pun sibuk menentukan para pemimpinnya beberapa tahun kedepan. Di beberapa daerah, pemilihan kepala daerah sudah diadakan dengan beberapa efek negatif. Seperti banyknya asap mengepul, suara-suara bising di pagar DPRD setempat dan beberapa orang diberitakan babak belur. Akankah itu muncul di Majalengka?
Pemilihan kepala daerah sejatinya merupakan pembelajaran bagi kita untuk dapat berdemokrasi. Belajar lapang dada. Tapi dalam kenyataannya, masyarakat kita belum mau diajak dewasa. Pikiran mereka masih pendek. Jadilah aksi anarkis jalan pemuas kekesalan mereka.
Kita persempit bahasan. Di Majalengka, dengan kultur sunda campuran, sangat mungkin adanya aksi anarkis bila saja ada salah satu pihak yang tidak puas. Konser band aja masih ribut, apalagi pilkada? Tapi kita tidak semena-mena akan memvonis akan adanya keributan. Kita berharap saja, masyarakat Majalengka dapat menerima apa yang akan diputuskan nanti. Perhelatan akbar pertama ini memunculkan banyak perdebatan. Dari mulai jadwal yang dimundurkan atau tidak, berapa calon yang maju, dan pemenangnya.
Dalam pelaksanaan, media di Majalengka mengatakan bahwa pilkada akan dimajukan dari rencana awal bulan Oktober menjadi Agustus. Pemajuan ini (gak enak ya kalimatnya?) didasarkan bahwa pada bulan oktober terdesak adanya Ramadhan dan Idul Fitri. Tapi spekulasi itu mentah dengan beredarnya poster bahwa pilkada akan dilaksanakan bulan oktober nanti.
Dari segi calon, sepertinya di Majalengka lah yang paling banyak memunculakn calon. Tercatat ada lebih dari 6 calon yang sudah menempelkan (baca: mengotori) poster mereka di beberapa tempat. Bahkan sebelum pilkada Jabar diadakan (pilkada jabar pada bulan maret). Saya sendiri bingung liatnya. Apa mereka akan maju semua?
Dan inilah yang paling diperdebatkan. Pemenangnya. Saya sepertinya tak akan memberi tau. Saya sendiri masih kecil, belum cukup untuk memilih. Jadi saya tak boleh ikut campur soal pemenangnya. Yang pasti, sudah pernah didakan survey di beberapa tempat di Majalengka tentang siapa yang menang. Dari survey itu sudah muncul bakal calon yang maju serta dana cadangan yang disiapkan untuk menyokong pencalonan mereka.
Semoga saja pilkada di Majalengka ini dapat berjalan lancar. Dan kita dapat merasakan hidup senang dengan pemimpin baik, jujur, amanah dan adil.
Pemilihan kepala daerah sejatinya merupakan pembelajaran bagi kita untuk dapat berdemokrasi. Belajar lapang dada. Tapi dalam kenyataannya, masyarakat kita belum mau diajak dewasa. Pikiran mereka masih pendek. Jadilah aksi anarkis jalan pemuas kekesalan mereka.
Kita persempit bahasan. Di Majalengka, dengan kultur sunda campuran, sangat mungkin adanya aksi anarkis bila saja ada salah satu pihak yang tidak puas. Konser band aja masih ribut, apalagi pilkada? Tapi kita tidak semena-mena akan memvonis akan adanya keributan. Kita berharap saja, masyarakat Majalengka dapat menerima apa yang akan diputuskan nanti. Perhelatan akbar pertama ini memunculkan banyak perdebatan. Dari mulai jadwal yang dimundurkan atau tidak, berapa calon yang maju, dan pemenangnya.
Dalam pelaksanaan, media di Majalengka mengatakan bahwa pilkada akan dimajukan dari rencana awal bulan Oktober menjadi Agustus. Pemajuan ini (gak enak ya kalimatnya?) didasarkan bahwa pada bulan oktober terdesak adanya Ramadhan dan Idul Fitri. Tapi spekulasi itu mentah dengan beredarnya poster bahwa pilkada akan dilaksanakan bulan oktober nanti.
Dari segi calon, sepertinya di Majalengka lah yang paling banyak memunculakn calon. Tercatat ada lebih dari 6 calon yang sudah menempelkan (baca: mengotori) poster mereka di beberapa tempat. Bahkan sebelum pilkada Jabar diadakan (pilkada jabar pada bulan maret). Saya sendiri bingung liatnya. Apa mereka akan maju semua?
Dan inilah yang paling diperdebatkan. Pemenangnya. Saya sepertinya tak akan memberi tau. Saya sendiri masih kecil, belum cukup untuk memilih. Jadi saya tak boleh ikut campur soal pemenangnya. Yang pasti, sudah pernah didakan survey di beberapa tempat di Majalengka tentang siapa yang menang. Dari survey itu sudah muncul bakal calon yang maju serta dana cadangan yang disiapkan untuk menyokong pencalonan mereka.
Semoga saja pilkada di Majalengka ini dapat berjalan lancar. Dan kita dapat merasakan hidup senang dengan pemimpin baik, jujur, amanah dan adil.
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!