Pendidikan yang Menginspirasi


Perguruan tinggi sebagai pendidikan formal yang paling akhir menjadi titik balik bagi pendidikan. Artinya nilai-nilai yang selama ini ditanamkan pada kita sebagai siswa, diingatkan kembali dan disadarkan esensi utamanya bagi kehidupan kita. Pada saat inilah, saat pemikiran kita yang matang, kita dapat menerima sesuatu yang abstrak sekalipun untuk kita internalisasi menjadi sebuah hal yang kongkrit. Kita harus mampu menerima inspirasi yang diberikan dan menyadari hal itu memang perlu untuk kita renungkan.


Seringkali kita tidak tersadar saat sekolah menengah dahulu, kita diajarkan untuk disiplin, rapi, sopan dan mengerjakan tugas. Namun sebagai siswa yang masih dalam keadaan mencari jati diri, hal itu sulit diterima dan sering diabaikan. Kita lupa dan mengenyampingkan apa yang dikatakan oleh guru kita. Padahal notabene ia lebih banyak pengalaman dan tahu bahwa apa yang ia katakan itu sesuatu yang nyata. Tapi yaaa.. begitulah, seringkali iya-iya dan mengangguk, namun tetap tidak menyadari esensinya.

Di masa yang beranjak dewasa ini, barulah kita sadar bahwa kita memang perlu nasehat itu, kita perlu inspirasi itu untuk membuat kita selalu termotivasi belajar dan berkarya. Di masa perkuliahan tentunya kita tidak bisa mengandalkan teman atau dosen sebagai pengingat yang dapat mengingatkan kita setiap saat, namun kita sendiri yang harus paham bagaimana kita perperilaku dan mengatur hidup kita sendiri. Karena masa perkuliahan segalanya individualis. Ketika kita mengingatkan teman dan tidak didengar, tidak perlu repot mengingatkan kembali, toh ia sudah mempunyai pikiran dan tujuan hidup. Seharusnya jika ia tahu tujuan hidup, ia akan berlaku agar tujuannya tersebut tercapai.

Namun ada juga beberapa orang yang memang tahap berpikirnya belum dewasa, sehingga perlu penekanan agar ia bisa mencapai taraf berpikir dewasa. Nah, untuk itulah sejak dini kita perlu mengantarkan siswa untuk mencapai kedewasaan secepat mungkin. Agar ketika dihadapkan pada situasi yang lebih besar, ia akan dapat mengatasinya. Salahsatunya dengan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter tentunya tidak asing lagi bagi kita. Pendidikan karakter menanamkan bagaimana sebuah pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sebuah pembelajaran harus memiliki aksiologi yang jelas selain untuk membuat peserta didiknya menjadi pintar dalam pengetahuan, namun juga memberikan sumbangsih bagi kehidupannya kelak. Sehingga kehidupannya menjadi lebih baik dengan pengetahuan yang ia miliki.

Menurut Doni Koesoema A M.Ed , Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.

Jadi, jelaslah bahwa pendidikan harus dapat mengispirasi peserta didiknya untuk dapat mengembangkan diri, merubah hidupnya dan bersumbangsih pada bangsa, negara dan agama. Sehingga menjadikan ia manusia seutuhnya seperti amanah pancasila bagi pendidikan di Indonesia.

Mari kita menjadi pendidik bagi generasi muda bangsa, menjadi inspirasi buat mereka agar bergerak lebih maju untuk bersumbangsih lebih banyak bagi bangsa. Bagaimana itu bisa dilakukan..? tentunya dengan jiwa pendidiknya sendiri yang menggugah rasa agar lebih aktif dan inspiratif. Tentunya apabila kita ingin siswa yang luar biasa, kita sebagai pendidik harus lebih luar biasa lagi sehingga mereka memiliki figur untuk dapat mereka contoh dan dijadikan pedoman. Mari berkarya dan mengispirasi orang banyak untuk kemajuan bangsa kita..!

No comments:

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.