Harus tetap berdiri tegak
Baru saja
malam tadi saya merasakan kembali atmosfer ketegangan dalam sebuah puncak
pertandingan sepakbola. Ya, tentu saja yang saya bicarakan adalah pertandingan
final SEA GAMES ke 26 antara Indonesia vs Malaysia yang baru saja berakhir
dengan kekalahan Indonesia lewat adu penalti 5-4.
Pahit
memang. Penantian 20 tahun untuk meraih emas kembali harus kita kubur 2 tahun
lagi. Asa untuk terbang tinggi sebagai penguasa asia tenggara memang cukup
sulit diraih Indonesia. Meskipun memang dalam lapangan, hegemoni Indonesia
sebagai tim besar asia tenggara belum luntur hingga saat ini. Permasalahannya
adalah pada mental pemain.
Saya lihat
memang pemain sudah lelah fisik dan mental saat eksekusi penalti. Hanya sang
kapten Egi Melgiansyah yang sepertinya sudah dengan tenang mampu menyelesaikan
tugasnya. Ban kapten memang layak disematkan padanya karena mampu mengatasi
persoalan mental pemain.
Sekali lagi
kita harus kalah dari tetangga usil itu. Sulit menerima kenyataan dan enggan
untuk mengakui kehebatan tim Malaysia. Bukan hanya soal sepakbola, tapi
urusan-urusan lain yang menyeret panasnya ke dalam lapangan sepakbola.
Saya lihat
pemain begitu kecewa dan berat menerima kenyataan. Begitupun saya yang harus
melihat mereka tertunduk lewat kotak TV dari kostan saya yang ratusan kilometer
memisahkan Bandung dengan Jakarta. Panasnya begitu terasa, gugupnya dapat saya
rasakan dan kesalnya pun sama sudah ke ubun-ubun. Namun inilah kenyataan.
Saya sakin
dalam sekitar waktu 5 sampai 1 minggu ini bakal banyak media yang memberitakan
pertandingan ini. Sudah bukan rahasia media kita kini kian lebay dalam
memberitakan sesuatu. Tapi itu harus segera dikubur. Saat bangun tidur nanti,
harus ada semangat baru dan tekad baru untuk dapat berprestasi lebih baik di kesempatan
lain. Inilah yang membedakan tim yang berjiwa besar dan tidak. Lebih baik
segera melakukan evaluasi dan membina tim lebih solid lagi. Karena biasanya
setelah kegagalan, Indonesia seringkali menurun semangatnya dan menunggu
momentum untuk bangkit kembali. Itulah makanya selama 20 tahun prestasi kita
angin-anginan..
Mari kita
berjiwa besar dan kembali berdiri tegak untuk menyongsong masa depan tim ini
lebih baik. Bina tim dan persolid tim ini agar siap menghadapi kompetisi dan
persaingan yang kian ketat. Jangan sampai kita kalah lari lagi oleh tim lawan.
Karena kita bangsa besar, maka dari itu kita siapkan rencana besar untuk
menjadi tim besar..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!