Soal status facebook
Dunia makin
tidak jelas batasannya. Semua serba bebas dan tanpa batas. Sudah tidak Nampak
lagi perbedaan yang jelas antara nyata dan khayal. Hamper seluruh khayalan
manusia bias menjadi nyata. Sudah tidak ada lagi privasi, kini yang ada adalah
era keterbukaan informasi dan individu.
Lahirnya
dan ngetrendnya social networking makin menjadikan kita manusia yang semakin
terbuka pada dunia dan nyaris tanpa privasi. Segala kegiatan kita dapat
diketahui oleh orang banyak melalui jaringan sosial. Foto-foto kita adalah
konsumsi publik, kisah-kisah kita adalah konsumsi publik, cinta dan kesedihan
kita juga adalah konsumsi publik.
Kini,
setiap orang bebas berekspresi. Banyak saluran yang bisa dipakai. Mulai sicoal
networking tadi, tempat-tempat chatting dan blog. Semua orang bebas untuk dapat
mengeluarkan emosinya lewat status-status facebook. Kita dapat berekspresi
sebebas-bebasnya dengan dengan banyak kata. Kita bisa menunjukkan cinta dan
rindu kita disitu, kita bisa marah-marah disitu, kita bisa bersedih disitu dan
bahkan kita bisa lebay disitu. Dunia membentuk kita, social networking
membentuk dan mendesak kita untuk melakukan itu.
Kebiasaan
makin terbuka dan makin bebasnya berekspresi dapat menyebabkan 2 hal. Pertama
adalah efek positif berupa kelegaan dapat berbagi dengan teman dunia maya lain
yang entah kenal pun tidak. Kita dapat komentar dan perhatian. Kita mungkin
orang biasa di kehidupan kita, tapi kita bisa menjadi luar biasa di dunia maya.
Kedua adalah hal negatif berupa gunjingan dan kita makin lebay dengan keadaan.
Segala kegiatan harus di post menjadi status, bahkan bingung mau mandi apa
tidak, kita masukkan sebagai status. Malas ke kampus kita post sebagai status
dan putus cinta pun kita post sebagai status.
Fenomena
seperti itu memang tengah menjadi trend di kalangan anak muda. Kebebasan
menjadi tidak dipikirkan lagi batasannya. Entah orang lain memandang kita
seperti apa nanti. Karena saya sendiri seringkali melihat status-status dengan
kata-kata kasar dari seorang wanita, kata-kata lebay dan feminim dari
laki-laki. Saling ejek, galau, lebay dan gak penting.
Kita memang
hidup di era informasi terbuka yang menuntut keterbukaan informasi. Namun tetap
tidak melupakan norma dan nilai yang dianut oleh kita bangsa timur. Tidak baik
adanya ketika orang lain melihat tulisan kita yang kasar, atau membaca tulisan
semisal “mau kemana ya minggu ini..?” atau “aduuh males mandi” atau “dosennya
nggak banget deh..” dan lainnya.
Beberapa
hal pribadi tetap perlu kita jaga, karena itulah harga diri kita. Kita memang
dapat berbagi dengan dunia, tapi pertimbangkan efek yang ditimbulkannya. Stay
to be an Indonesian..
No comments:
ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!