PPLG, cerita tentang aku dan alam (4)

Bingkel kemudian berkeluh kesah dengan masalah ini. Mereka merasa sudah mendidik kami, tapi ternyata gagal. Kami tetap saja membuat pelanggaran. Hingga akhirnya aku angkat bicara soal masalah ini. Aku bilang, tidak akan mungkin ada seorang diantara kami yang melakukan pelanggaran membawa rokok yang membeli makanan. Karena setiap kali kita keluar, kita izin kepada bingkel dan komdis sendiri. Panitia juga sudah menyebar kemana-mana dan kami tak luput dari pengawasan. Jadi tidak kan mungkin kami bawa rokok dan jajan makanan. Uang saja tidak diizinkan dibawa.

Pedebatan terjadi dan kami mulai berani bicara banyak. Ada sekitar 8 orang yang malam itu maju ke depan untuk berbicara membela angkatan kami. Cukup memprihatinkan. Padahal sebelum acara ini dimulai, ada banyak orang yang bersedia membela angkatan kami dan ikut berbicara di depan.

Kami diberi waktu berembuk untuk menentukan sikap. Kami merasa sangat akrab dan dekat. Kami bicara satu sama lain dan saling berargumen. Sungguh senangnya mereka aktif. Semenit kemudian kami selesai menentukan sikap. Kami sangat tidak menerima perlakuan kasar komdis, kami akan membela diri atas apa yang mereka tuduhkan kepada kami. Dan kami tidak mau dipulangkan hanya karena hal yang tidak kami lakukan.

Tapi karena masalah ini hanyalah rekayasa panitia, jadi tekad kami untuk membela malah dihentikan oleh mereka. Kami hanya dikumpulkan dan dibariskan kembali. Katanya kami akan mencari komdis malam ini dalam pos-pos. Ah, aku sudah tahu bahwa sekarang adalah waktunya kami bertemu senior-senior kami yang sudah non aktif dari kegiatan BEM. Aku tenang saja karena sudah tahu. Mungkin saja teman-teman saya juga sudah tahu.

Pemberangkatan dimulai dari kelompok di urutan awal. Padahal aku ingin berangkat lebih dulu agar bisa cepat-cepat pulang ke tenda dan tidur. Tapi tak apalah. Aku menghabiskan dulu kegiatan ice breaking bersama kelompok lain yang menyusul berangkatnya. Aku justru keburu capek disini. Kami bermain banyak hal yang malah bikin pusing karena aku kurang tidur. Setelah lama menunggu, akhirnya bagian kami pun tiba. Aku ditemani dengan setia oleh kedua bingkel kami. Ditambah seorang dari medis untuk kemungkinan kami sakit malam itu.

Di pos pertama kami bertemu dengan kakak-kakak angkatan 2007. mereka menyambut kami dengan keroyokan. Mereka menyenteri (senter) kami satu per satu dan menanyai kami hal-hal yang aneh. Aku ditanya mau apa kami kesini. Aku bilang, kelompok kami ingin berkenalan dengan kakak tingkatnya. Mereka mencemooh kami dan meledek-ledek. Yah biasa, harus saja dibuat serba salah. Aku hanya tersenyum malam itu. Biarkan sajalah mereka mengoceh banyak.

1 comment:

  1. ini potonya di daerah suntet jaya, bukan di jaya giri.. :)

    ReplyDelete

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.