5 Alasan kenapa blog kalah oleh friendster

Banyak orang kini hadir memenuhi warnet untuk sekedar surfing di internet. Tapi apa yang mereka lakukan? Bergunakah? Nah, pertanyaan itu harus kita timbulkan di otak kita agar kita tau baik dan buruknya dalam berinternet.

Internet diciptakan untuk mempermudah jaringan antar komputer di seluruh dunia. Di dalamnya kita bisa berkomunikasi dan bertukar informasi apa pun (nah, kata ‘apapun’ inilah yang membuat internet kadang sering disalahgunakan). Saya sebagai penggemar blogging sangat menyesalkan tabiat para netter yang hanya bermain-main dalam berinternet. Syukur-syukur hanya main di friendster. Kita masih bisa menghimpun pertemanan. Gimana kalo main yang lainnya?

Oke, langsung aja. Dalam hal berblogging, netter pemula masih canggung dan tak terlalu tertarik. Mereka lebih tertarik pada friendster sebagai wadah awal mereka menyukai internet. Beberapa alasannya antara lain

1. instan
friendster memiliki daya tarik karena instannya kita bisa bergabung. Kita bisa bergabung walau kita tak punya alamat email yang valid. Setelah itu kita bisa menjaring pertemanan dengan semua orang di dunia. Bayangkan dengan blog yang perlu 3 tahap. Setelah itu kita perlu pengaturan dan memilih template.

2. perlu pengurusan serius
blog tentunya perlu update tiap hari agar isinya tidak out of date. Posting artikel menjadi agenda utama dalam mengurus blog. Tanpa isi artikel, blog bukanlah blog. Beda dengan friendster yang hanya perlu pengurusan di awal. Seterusnya tinggal menunggu ‘add’ dari orang lain. Kita pun bisa bernarsis dengan pajangan foto kita di profil kita sendiri.

3. perlu diindeks
dalam friendster kita tak perlu pengindeksan dalam menemukan teman. Kita hanya perlu tanyakan alamat email untuk ‘add’ teman kita. Semua teman terkumpul dalam wadah situs friendster. Coba bayangkan dengan blog, kita harus berebut dengan dengan orang lain di seluruh dunia untuk mendapatkan indeks pertama agar mudah diakses.

4. timbal balik kurang
buat blogger pemula, respon yang baik dari dunia luar sangat dibutuhkan. Dengan respon yang baik kita akan mendapatkan semangat untuk terus berblog ria. Tapi apa daya, jika isi blog kita tak bagus (ditambah jaringan pertemanan kita yang sedikit), maka respon pun akan sedikit. Saya saja masih butuh dukungan dan respon untuk terus maju. Kita lihat friendster. Kita bisa ajak teman kita untuk meng’add’ kita, kasih testimoni dengan mudah dan liat-liat foto kita.

5. kurang narsis
ini anak muda saja yang merasa. Lihat friendster, di dalamnya kita bisa memajang foto kita (dari yang posenya formal, hingga yang di kamar mandi). Menyisipkan animasi gif yang beragam. Coba lihat blog yang hanya menampilkan tulisan. Ini didukung dengan minat baca yang kurang di kalangan muda kita. Jadilah blog bukan tempat yang pas bagi kawula muda

1 comment:

  1. blog ga kalah ma friendster ko.... malahan blog itu lebih menarik dari sekadar friendster

    ReplyDelete

ayo, komentari apa yang telah anda baca..! berkomentar berarti telah ikut melestarikan budaya ngeblog. jangan sia-siakan waktu anda dengan berdiam diri.. berkaryalah dan menginspirasi orang lain..!

Powered by Blogger.