Sekolahku

Aku selalu kagum dengan sekolahku. Dari semenjak SD hingga sekarang, aku selalu menaruh rasa hormat dan bangga dengan sekolahku. Dan hebatnya lagi, aku selalu mendapat tempat di sekolahku. Entah sebagai siswa berprestasi, siswa yang aktif si organisasi sampai siswa yang selalu mengundang decak kagum orang (he..he..).

Dimulai sejak SD. Sekolah pertamaku adalah SD Jatiserang 2. disana, bangunannya terlihat biasa. Tapi siswa didalamnya begitu banyak menyimpan potensi. Hingga saat kami dipercaya sebagai kontingen kecamatan Panyingkiran untuk mengikuti Porseni tingkat SD. Kurang lebih 80% siswa kami menjadi bagian utama dari keseluruhan cabang. Aku sendiri saat itu mendapat kehormatan untuk mengikuti lomba melukis. Sayangnya, hasil yang aku raih tak maksimal. Rekan-rekanku juga. Peringkat tertinggi kami hanya berada di posisi ke 4 pada cabang voli. Tak apalah, yang penting kami membuktikan bahwa SD kami dapat diperhitungkan di wilayah kecamatan Panyingkiran. Banyak lomba aku ikuti disini. Dari mulai lomba murid teladan (juara 2 Kecamatan), lomba puisi (juara 2 kecamatan) dan lomba mata pelajaran bahasa Indonesia (juara 2 juga).

Saat aku masuk ke SMP, tertegar hatiku begitu kusadari bahwa sekolah yang kuhuni saat itu adalah Sekolah Standar Nasional (SSN). Kebangganku masuk kesana ditambah lagi dengan terpilihnya aku menjadi salah satu pengurus OSIS di sekolah itu. Aku makin aktif dan kini mulai terbuka pada pergaulan luar. Hingga aku menemukan teman-teman terbaikku. Kami (aku dan temanku) selalu menghabiskan waktu bersama, walaupun itu hanya nongkrong dan sekedar ngobrol. Disini pula aku tertarik pada teknologi. PC pertamaku hadir saat aku baru setengah tahun berda disana. Dari pidato-pidato yang sering diungkapkan oleh guru, aku makin kagum. Kata mereka, kita makin digdaya di dunia pendidikan untuk tingkat Majalengka, berbagai kompetisi kita menangkan. Di SMP ini aku juga mencoba peruntungan untuk kembali berlaga di lomba murid teladan. Sayang langkahku terhenti saat terjadi penyeleksian di tingkat sekolah. Lomba lain yang aku ikuti adalah lomba puisi HUT SMA 1 Majalengka dan lomba komputer tingkat SMP 3 Majalengka dengan juara 1. walaupun di sekolah ini aku mengecap pahit turunnya prestasiku, aku tetap bangga dengannya yang sudah mengenalkanku dengan teknologi.

SMA Negeri 1 Majalengka. Sekolah yang saat di SMP citranya sangat baik. Prestasinya selalu lebih hebat dari sekolah lain, siswanya sangat disiplin dan tak terdengar sedikitpun kejelekannya. Bayangan akan sekolah yang sempurna aku dapatkan disini. Setelah aku masuk kesini, aku semakin yakin dengan itu. Di masa pengenalan, aku digembleng dengan maksud menanamkan rasa kecintaan akan sekolah baru. Setelahnya aku dihadapkan pada peraingan yang sangat ketat. Aku belum dapat beradaptasi, akhirnya aku untuk pertama kalinya terlempar dari 10 besar rangking kelas. Tapi aku tak terlarut dalam keterpurukan, kini semua pelajaran aku perhatikan dengan sungguh-sungguh, tugas yang selalu hadir setiap hari, aku kerjakan, dan porsi untuk main dikurangi.

Aku selalu dihadapkan pada masa-masa sibuk. Dari bulan ke bulan sekolah ini menawarkan banyak event untuk kita menunjukkan bakat. Dari mulai carnaval di bulan Agustus, outdoor living (perkemahan) di bulan September, liga ganesha, hingga event-event lain yang selalu menguras otak kita. Efeknya, otak kita selalu digunakan dan jadi lebih encer ketika mencoba menangkap pelajaran. Lomba yang aku ikuti makin berkurang disini. Karena makin banyak saingan. Praktis hanya bidang teknologi saja yang aku kuasai. Dan keputusanku untuk mengikuti Ekstrakurikuler GIt (Ganesha Insan Komputer) adalah keputusan yang bagus. Disana aku diakui sebagai salah satu aktifis. Hingga aku memegang jabatan sebagai Sub Divisi Designing bersama kolegaku. Lomba pertama yang aku ikuti adalah lomba sains kabupaten bidang komputer. Sayangnya aku tidak membawa pulang kebanggaan. Lomba lainnya adalah lomba blog ASC ke 4 yang diselenggarakan secara online oleh SMA Al-Mutaqqin Tasikmalaya. Namun hasilnya tak memuaskan. Maklum, saat itu aku baru mengenal dunia blog. Hingga saat ini aku masih melanjutkan mimpiku lebih tinggi dan membawa kebanggaan atas sekolah-sekolahku yang pernah aku singgahi.